Wayang Suket, Wayang Agraris Asli
Jawa Tengah dan Jawa Timur
Dalam bahasa Jawa suket berarti rumput, yang
merupakan bahan utama pembuatan Wayang Suket. Awalnya jenis wayang yang satu
ini dibuat sebagai alat permainan atau untuk menyampaikan cerita pewayangan
pada anak-anak.
Wayang suket
merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari
rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket adalah seni pertunjukan multimedia
yang merupakan eksplorasi inovatif dari seni pertunjukan yang dipadu dengan
teater, tari dan musik. Selain itu, lakon dalam wayang suket juga tidak selalu
diceritakan oleh dalang melalui karakter wayang, tapi dimainkan juga oleh
personal lainnya dalam bentuk teater dan tari. Dialog bukan Cuma milik dalang,
tapi juga terjadi di antara pemain dan dalang.
Wayang dari Suket berkembang di
pedesaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang dari suket ini adalah wayang
yang terbuat dari rumput. Wayang dari suket biasanya digunakan sebagai mainan
anak-anak dan juga peraga pewayangan bagi anak-anak di desa. Konon dulu wayang
ini berkembang pesat di daerah Mataraman, seperti Bojonegoro, Tulungagung,
Kediri, dan Blitar.
Wayang suket ini berbentuk
sederhana, biasanya dibuat oleh anak gembala. Sambil menggembalakan ternaknya,
mereka menghibur diri dengan menganyam wayang dan memainkannya. Cara membuat
wayang suket para gembala ini cukup mudah. Beberapa helai rerumputan dijalin
lalu dirangkai, dilipat, diikat membentuk figure serupa wayang kulit. Wayang
suket ini tak tahan lama karena bahan dasarnya rumput yang tak diolah lebih
dulu.
Wayang suket termasuk
dalam daftar salah satu di antara 75 wayang yang telah atau hampir punah. Hal
ini dikarenakan oleh berbagai macam faktor, antara lain kurangnya perhatian
pemerintah dan perkembangan zaman yang telah membawa perubahan peradaban serta
kebudayaan, sehingga mempengaruhi minat masyarakat terhadap seni pertunjukkan
wayang dan upaya pelestarian ataupun penelitian yang berkaitan dengan
wayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar