Ancaman Pornografi Merusak Otak Manusia
Pornografi seperti candu yang menjadikan seseorang bisa gila dibuatnya. Layaknya candu pornografi memiliki daya perusak yang sungguh besar terhadap tubuh manusia, terutama merusak otak dan sistem syaraf layaknya narkoba. Soal kerusakan yang ditimbulkan oleh pornografi ini sudah sangat banyak para ahli yang membahas. Menurut seorang ahli neurologi, Dr Mark yang di lansir di situs detik healty. Disana dituliskan bahwa pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak.
Lebih lanjut ia menjelaskan kerusakan paling parah pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Dampak kerusakan bagian otak ini adalah:
- Membuat prestasi akademik menurun
- Orang tidak bisa membuat perencanaan
- Mengendalikan hawa nafsu dan emosi
- Mengambil keputusan
- Berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls.
Padahal bagian inilah yang membedakan manusia dengan binatang.
Ketika seseorang kecanduan pornografi, Dr Mark menjelaskan kerusakan lebih parah yang akan terjadi yaitu:
- Otak akan merangsang produksi dopamin dan endorfin. Dimana kedua zat ini merupakan suatu bahan kimia otak yang membuat rasa senang dan merasa lebih baik.
Dalam kondisi normal, zat-zat ini akan diisi normal, zat-zat ini akan sangat bermanfaat untuk membuat orang sehat dan menjalankan hidup dengan lebih baik. Tapi dengan pornografi, otak akan mengalami hyper stimulating (rangsangan yang berlebihan), sehingga otak akan bekerja dengan sangat ekstrem kemudian mengecil dan rusak.
“Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi ‘kebutuhan’ barunya itu dengan lebih mudah, kapan pun dimanapun, bahkan melalui handphone. Akhirnya, ini akan lebih sulit dideteksi dan diobati ketimbang adiksi narkoba,” jelas Dr Mark.
Tahukah Anda, pornografi merupakan adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pembinaan dan pengawasan dari semua kalangan, khususnya untuk anak-anak, remaja dan dewasa muda, agar bisa terhindar dari bahaya pornografi.